Naskah Drama Komedi 7 Orang: Labu Ajaib
Naskah drama komedi 7 orang ini bercerita tentang sepasang suami istri yang hidup sederhana di sebuah desa. Mereka belum memiliki anak hingga usia senja dan merasa kesepian. Suatu hari, mereka mendapat bibit labu dari seorang raksasa yang sering mengganggu mereka. Bibit labu itu ternyata memiliki kekuatan ajaib yang bisa mengabulkan permintaan mereka. Namun, ada syarat yang harus mereka penuhi jika ingin mendapatkan anak dari labu ajaib itu. Apa syaratnya? Bagaimana kisah selanjutnya? Simak naskah drama komedi 7 orang berikut ini.
naskah drama komedi 7 orang untuk durasi 10 menit
Download Zip: https://www.google.com/url?q=https%3A%2F%2Furlca.com%2F2tGc7w&sa=D&sntz=1&usg=AOvVaw1J1KNk9Q3QBtdGPtyEVj8g
Prolog
Suatu hari hiduplah sepasang suami istri di sebuah desa yang rukun dan damai. Mereka saling membantu dalam mengerjakan pekerjaan rumah.
Dialog
Pak Karno :âAda yang bisa ayah bantu, Bu?â
Bu Sri : âAyah sudah selalu membantu ibu kok yahââ
Pak Karno:âAh yang benar bu?â
Bu Sri :âIya, ayah kan sudah membantu ibu untuk bahagia memiliki seisi dunia yahââ
Pak Karno :âLho kok bisa bu? Lha wong kita makan saja pas-pasan bu (sambil tertawa).â
Ibu :âIih ayah, memiliki ayah itu sudah sama halnya dengan memiliki seisi dunia. Begitu maksud ibu, Ayah..â
Ayah :âOh jadi itu maksudnya bu. Ya..ya..ayah kan gendut ya bu, jadi seperti seisi dunia ya? (Tertawa lebar)â
Ibu :âYa begitulah kira-kira yah.. (ikut tertawa)â
Pak Karno adalah seorang petani dan bu Sri sering membantunya di kebun. Hari demi hari mereka lalui berdua dengan penuh ketenangan hingga begitu tenang dan menyeramkan. Tak ada suara selain suara Pak Karno, Bu Sri, radio, dan gemericik air. Ya, mereka belum memiliki seorang anak hingga di usia menjelang senja.
Pak Karno :âBuââ
Bu Sri :âIya Pak?â
Pak Karno :âApa ibu tidak merasa kesepian yang luar biasa hingga usia setua ini, Bu?â
Bu Sri :âSebenarnya iya, Pak. Hanya ibu tidak tahu harus berbuat apa.â
Pak Karno :âSama, Buââ
Keesokan harinyaâ.
Pak Karno :âBu, ayo kita ke kebun lebih pagi dari kemarin. Bapak sudah tidak sabar ingin memanen tanaman cabai kita.â
Bu Sri :âBaik Pakâ (berlari mengejar Pak Karno).â
Ketika sedang asyik memetik hasil cabai mereka, tiba-tiba datanglah sesosok makhluk.
Bu Sri :âPak..Pakâdia datang Pak.â
Pak Karno :âSiapa Bu? (sambil menoleh ke arah istrinya).â
Raksasa :âHaahhaahhaaâ.aku yang datang. Hahahahaaaââ
Pak Karno :âOhâma..maaf tuan, kami berencana akan segera mengantarkan hasil panen kali ini seperti biasanya.â
R
Raksasa :âHahahahaâkau fikir aku menginginkan hasil panenmu yang berupa cabai kali ini? Kau seperti sengaja menggantikan tanamanmu agar aku tidak bisa memakannyaâhahhahaha.â
Pak Karno :âTi..tidak tuanâtidak begitu.â
Raksasa :âAh sudahlahâaku tahu kau dan istrimu merasa kesepian, ini aku berikan sebuah bibit kepadamu.â
Pak Karno :âSetelah isi dari tanaman ini berusia tiga tahun apakah kau akan mengambilnya seperti halnya di cerita dongeng itu hai tuan.â
Raksasa :âHahahahaâkau terlalu sering membaca dongeng rupanya. Kita lihat saja nanti.â
Pak Karno :âBaâbaiklah tuan.â
Sang raksasa pun pergi tanpa memberitahukan kapan akan kembali.
Pak Karno :âBu, ayo segera kita tanam bibit pemberian tuan raksasa.â
Bu Sri :âAyo, Pakââ
Seminggu kemudianâ
Bu Sri :âPak, labunya sudah kuning. Ayo kita petik, Pakââ
Pak Karno :âAyo buâBapak juga sudah tidak sabar.â
Mereka pun memetik labu kuning itu dan membawanya ke rumah. Mereka penasaran dengan isi labu itu.
Pak Karno :âBu, ayo kita buka labunya. Siapa tahu ada sesuatu yang menarik di dalamnya.â
Bu Sri :âAyo Pakââ
Mereka pun membelah labu itu dengan hati-hati. Tiba-tiba, mereka terkejut melihat ada seorang bayi laki-laki yang cantik dan lucu di dalam labu itu.
Bu Sri :âYa Tuhanâini anak siapa? Kok bisa ada di dalam labu?â
Pak Karno :âIni pasti karunia dari tuan raksasa. Dia pasti tahu keinginan kita untuk memiliki anak.â
Bu Sri :âBenarkah Pak? Apa kita boleh mengambilnya sebagai anak kita?â
Pak Karno :âTentu saja Bu. Ini adalah anugerah yang tak ternilai. Ayo kita rawat anak ini dengan baik.â
Mereka pun menggendong bayi itu dan memberinya nama Labu. Mereka sangat bahagia memiliki anak yang lucu dan pintar. Mereka merawat Labu dengan penuh kasih sayang dan memberinya segala yang dia butuhkan.
Epilog
Tiga tahun kemudian, Labu tumbuh menjadi anak yang cerdas dan baik hati. Dia sangat menyayangi orang tuanya dan membantu mereka di kebun. Dia juga suka bermain dengan teman-temannya di desa. Namun, dia tidak tahu bahwa dia berasal dari labu ajaib dan bahwa ada raksasa yang mengincarnya.
Suatu hari, sang raksasa datang lagi ke desa itu. Dia mencari-cari rumah Pak Karno dan Bu Sri. Dia ingin mengambil Labu sebagai bayarannya atas bibit labu yang dia berikan tiga tahun lalu.
Raksasa :âHaahhaahhaaâ.aku datang lagi. Hahahahaaaââ
Pak Karno :âOh tidakâdia datang lagi. Bu, cepat sembunyikan Labu di dalam rumah.â
Bu Sri :âBaik Pakââ
Mereka pun segera menyembunyikan Labu di dalam rumah dan berharap raksasa tidak menemukannya.
Raksasa :âHei Pak Karnoâkem 29c81ba772